Deskripsi Tentang Forres Li

Forrest Li (Pendiri Shopee, Garena,dan Sea Money)



Profil Forrest Li 


        Forrest Li adalah sosok dibalik SEA Ltd. Perusahaan induk yang membawahi Garena, Shopee dan Sea Money. Forrest Li yang memiliki nama panjang Forrest Xiaodong Li lahir di Tianjin pada tahun 1977. Ia pernah mengenyam pendidikan di Shanghai Jiaotong University dan sukses meraih gelar teknik. Lalu Forrest Li melanjutkan studinya dan berhasil mendapatkan gelar MBA dari Stanford Graduate School of Business di Amerika Serikat. Setelah lulus dari Shanghai Jiaotong University, Li pernah bekerja untuk Motorola Solutions, Shanghai dengan posisi sebagai perekrut. Selain itu, Li juga pernah bekerja untuk Viacom Media Networks, Corning Inc, dan Perusahaan kaca asal Amerika. 

        Shopee didirikan oleh Forrest Li., seorang CEO sekaligus pendiri SEA Ltd yang menjadi induk Garena dan Shopee.Laki-laki yang bernama asli Li Xiaodong ini lahir di Tianjin China pada 1977. Ia pindah kewarganegaraan dan menetap di Singapura. Forrest Li pernah berkuliah pada jurusan teknik di Universitas Shanghai.Kemudian, pemilik Shopee ini melanjutkan pendidikannya ke Universitas Stanford dan mengambil gelar Master jurusan Administrasi Bisnis. Adapun penyebab namanya dipanggil Forrest adalah sewaktu berada di Stanford, dosennya kesulitan membaca namanya. Li pun berinisiatif mengambil nama tersebut setelah menonton film Forrest Gump yang dibintangi oleh Tom Hanks.

Mulai Terjun Ke Bisnis DIgital

        Selama menjalani pendidikan, Li dikenal banyak menghabiskan waktu bermain gim di sebuah warnet.Pada 2009, Forrest Li mendirikan Garena dengan bimbingan dan investasi dari industri besar China, yaitu Tencent. Garena adalah sebuah perusahaan pengembang game yang menaungi sejumlah game populer, seperti Garena Free Fire 2017 hingga Call of Duty Mobile 2019.Garena Free Fire telah diunduh lebih dari 500 juta kali dan memiliki lebih dari 80 juta pengguna aktif harian. Puncaknya, gim tersebut dimainkan oleh 100 juga pengguna harian pada kuartal II-2020.

        Hal tersebut membuat Garena Free Fire masuk dalam game yang paling banyak diunduh sepanjang masa. Kemudian, Garena beralih nama menjadi Sea Ltd (Southeast Asia).Sea terus menggencarkan bisnis ke lini lain, yaitu Shopee untuk produk e-commerce serta AirPay atau kini berganti nama menjadi SeaMoney untuk pelayanan keuangan.Shopee diluncurkan pada 2015 di Singapura. E-commerce ini melayani sejumlah negara di Asia Tenggara, Timur, serta Amerika Selatan. Melalui Shopee, pengguna dapat berbelanja, mencari produk, hingga berjualan.

Apa Itu Shopee

        Shopee adalah aplikasi online shop atau marketplace (platform perdagangan elektronik). Dengan menggunakan shopee, kita bisa lebih mudah berbelanja, menjelajah, dan menjual produk serta jasa apa saja dan dimana saja. Shopee dapat membantu para penjual lebih mudah menawarkan barang dagangan mereka dan membantu pembeli dalam melakukan transaksi serta berinteraksi langsung dengan para penjual melalui fitur live chatnya.

        Selain itu, Shopee juga merupakan sarana jual beli online yang menyediakan berbagai jenis produk mulai dari fashion, makanan ringan, elektronik, gadget, otomotif, dan masih banyak lagi. Shopee juga telah terintegrasi dengan berbagai dukungan logistik dan juga pembayaran yang bertujuan untuk membuat belanja online menjadi lebih mudah dan aman, baik untuk penjual maupun pembeli.

        Apabila dibandingkan dengan platform marketplace lain, seperti Tokopedia, Bukalapak, OLX, dan lainnya, Shopee termasuk ke dalam perusahaan marketplace termuda dan masih minim pengalaman. Akan tetapi, dengan promosi yang cukup gencar, e-commerce yang satu ini dapat berdiri sejajar dengan kompetitor yang sudah lebih dulu ada.

Bentuk Bisnis Shopee

      Awalnya, Shopee adalah sebuah platform yang mengusung konsep sebagai pasar C2C atau pelanggan untuk pelanggan. Namun, kemudian Shopee beralih ke model hybrid C2C atau pelanggan untuk pelanggan dan B2C atau bisnis untuk pelanggan. Hal tersebut berjalan semenjak diluncurkannya Shopee Mall yang termasuk ke dalam platform toko online milik Shopee untuk mendistribusikan produk dari brand ternama.

        Sehingga, walaupun sama-sama toko online, tapi sebenarnya Shopee sudah sedikit berbeda dengan Tokopedia ataupun Bukalapak. Dimana sebagian besar mereka hanya berperan sebagai penyedia lapak untuk para pedagang. Sedangkan Shopee menjual produk mereka sendiri. Itulah mengapa, beberapa produk yang ada di Shopee dikirim dari luar negeri, misalnya saja China.


Kapan Shopee Berdiri

        Pertama kali Shopee diluncurkan adalah pada tahun 2005 tepatnya di Singapura. Sejak saat itu, Shopee mulai memperluas jangkauannya ke Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Taiwan. Shopee sendiri berdiri di bawah naungan SEA Group atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Garena. Dimana perusahaan tersebut didirikan oleh Forrest Li pada tahun 2009. Kini, Shopee telah bermitra dengan lebih dari 70 penyedia layanan kurir yang ada di seluruh pasarnya. Hal tersebut bertujuan untuk menyediakan logistik untuk para penggunanya. Selain itu, Shopee juga berkolaborasi dengan berbagai logistik lokal dan juga penyedia jasa transportasi daring.

Tujuan Mendirikan Shopee

        Tujuan awal dari adanya marketplace Shopee adalah untuk memudahkan bertemunya antara penjual dan juga pembeli dalam satu platform toko online. Tak hanya itu, marketplace yang satu ini juga memiliki tujuan yaitu memudahkan para pembeli untuk memenuhi kebutuhan mereka, mulai dari kebutuhan sehari-hari, fashion, elektronik, dan lainnya. Adapun target pasar Shopee adalah orang-orang yang menggunakan internet atau media sosial.

        Di awal berdirinya, Shopee hanya beroperasi di Singapura saja. Hingga tidak lama kemudian, pendiri Shopee yaitu Chris Feng mulai memperluas ekspansi Shopee ke beberapa negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Vietnam, Thailand, Taiwan, Malaysia, dan lainnya. Di Malaysia sendiri, Shopee telah menjadi marketplace elektronik terbesar nomor tiga yang paling banyak dikunjungi oleh pengguna internet pada tahun 2017. Bahkan Shopee telah mengalahkan Lelong yang menjadi salah satu e-commerce elektronik terbesar di Malaysia.

        Hingga pada tahun 2018, pengguna Shopee asal Vietnam telah mencapai 40 juta pengguna, dimana jumlah tersebut bersaing dengan Indonesia. Sedangkan di Thailand, jumlah pengguna Shopee sudah mencapai angka 28,4 juta pada tahun 2019. Hanya dalam kurun waktu beberapa tahun saja, marketplace Shopee sudah bertransformasi menjadi salah satu marketplace terbesar di Asia Tenggara dan bersaing dengan Lazada serta Tokopedia.

Shopee di Indonesia

         Shopee resmi masuk ke Indonesia pada tangga 1 Desember 2015. Chris Feng sebagai pendiri Shopee memang menargetkan Indonesia karena memiliki populasi penduduk yang sangat besar di Asia Tenggara. Selain itu, masyarakat Indonesia yang menggunakan internet juga berkembang sangat pesat dan terus bertambah setiap tahunnya. Sejak awal Shopee diluncurkan di Indonesia, marketplace yang satu ini memang sudah menawarkan berbagai macam program menarik untuk menggaet lebih banyak pengguna baru yang ada di Indonesia.

     Salah satu program yang cukup diminati para pengguna Shopee adalah program gratis ongkir. Dimana program tersebut masih berlaku sampai sekarang. Dengan adanya promosi dan program menarik yang ditawarkan oleh Shopee, membuatnya lebih cepat menarik hati masyarakat Indonesia, khususnya yang menggunakan internet. Awal mula Shopee muncul di Indonesia, aplikasinya sudah diunduh oleh 1 juta pengguna. Hal tersebut bisa diperoleh Shopee hanya dalam kurun waktu empat tahun saja. Hingga sekarang, Shopee sudah berhasil diunduh oleh 100 juta pengguna.


SIKAP YANG PERLU KITA TELADANI DARI FORRES LI

        Setelah saya menidentifkasi dari Forrest li adalah, kita jangan pernah menyerah untuk memulai bisnis karena sebuah kesuksesan itu tidak bisa kita dapatkan dengan mudah. Jangan pernah takut untuk memulai karena orang yang tidak pernah memanjat itulah yang tidak akan pernah jatuh. Teruslah coba 


 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam-macam dompet digital